Kamis, 19 Juni 2008

musyawarah bersama yha dan lspt di sby

Pada hari kamis 19 Juni 2008, sesuai janji yang sudah disepakati antara aku, mas rahman dan mas dimyati untuk datang di kranggan gang II surabaya selanjutnya bersama mas toha dan mas rahman berangkat menuju dukuh kupang timur 13, disana ketemu dengan ketua yayasan hasyim asy'ari dan gus solah.

Pembicaraan pada forum tesebut berjalan lancar meskipun mulainya jauh lebih lambat dibanding jadwal yang telah ditetapkan. isi pembicaraan tersebut tentang rencana pendirian lembaga pelatihan dan pendidikan bank syari'ah di tebuireng.

Rencana pendirian lembaga pelatihan tersebut lebih didorong oleh keinginan bank indonesia serta lembaga pendidikan perbankan indonesia agar pesantren tebuireng menjadi pusat laboratorium ekonomi syari'ah.

Dalam rapat diatas didiskusikan mengenai persiapan gedung yang akan digunakan kegiatan akademis, dosen, pengurus dan organisasi yang melaksanakan, ijin pendirian, periode pembelajaran kurikulum dan silabus yang dijadikan acuan serta aviliasi kelembagaan yang akan digunakan landasan bagi legitimasi eksistensi lembaga pendidikan tersebut.

Hasilnya, semua sepakat untuk mendirikan tersebut, seraya terus-menerus secara bertahap melakukan persiapan segala sesuatu yang terkait dengan legitimasi lembaga. Pak ALi Faisal selaku ketua yayasan adalah pihak yang paling bersemangat bagi terwujudnya lembaga pendidikan ini, meskipun beliau sendiri juga tidak menjabarkan serta membayangkan besarnya ubo rampe serta tetek bengek yang dibutuhkan untuk mewujudkan lembaga tersebut. padahal, untuk mewujudkan biayanya pasti besar.

Selain membicarakan tentang pendirian lembaga pendidikan rapat itu juga membicarakan tentang kemajuan lspt surabaya dan gresik. Ya, hanya Surabaya dan Gresik karena lspt cabang yang di kota itu saja yang eksis dengan baik serta berjalan paling mendekati keinginan banyak sekalipun terhitung sangat lambat.

Ya, tapi memang darhanya lspt cabang keua itulah yang saat ini berjalan baik. Lainnya, termasuk yang di Tebuireng sendiri gagal total, tidak terlihat sama sekali kinerjanya.

Sampai dengan jam 13.00 materi rapat sudah habis, dilanjutkan dengan ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu pembantu rumah menyiapkan makan siang, yang kelihatannya akan lezat sekali, sebab menunya terdiri dari lauk yang mahal-mahal.

Selang beberapa menit kemudian, wakil ketua yayasan Bu Kayyisah datang diantar oleh salah seorang sopirnya.